MAKALAH
PENTINGNYA HUBUNGAN DENGAN ALLAH DAN MANUSIA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Nama : 1.
IVAN ADI ZULIANTO
2. M. KHARIS MAFTUH
3. MAYLINA DWI WIDOWATI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNISNU JEPARA
TAHUN 2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan hidayahNyalah, sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini, meski penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan dan penyusunannya.
Adapun dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh
data/sumber dari media online “internet” dan menjelaskan tentang “Hubungan
Manusia Dengan Allah”.
Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini,
bisa menjadi pelajaran dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat diri
penulis sendiri.
Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca,
penulis akan terima dengan senang hati, untuk penulisan Makalah yang lebih baik
lagi.
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.....................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah...............................................................................
1
C. Maksud dan
Tujuan.............................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.................................................
2
B.
Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia..........................................3
C.
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan Manusia.................................. 4
D. Hubungan Antara Manusia Dengan
Allah……………………………6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................
7
B.
Kritik dan Saran.................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................
9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah fitrah “ketentuan mutlak” bagi Manusia tanpa
manusia agama bukan berarti apa-apa, karena Agama memang ditujukan bagi
manusia.
Pengertian Agama berasal dari bahasa sansekerta. Menurut
pengertian umat hindu penganut mazhab siwa, kata agama yang dipergunakan dalam
bahasa Indonesia sebagai istilah kerohanian, berasal dari kata Gam yang berarti
pergi, Gam diberi awalan “A” yang berarti Agam berarti kebalikan dari pergi
yang artinya datang, dan diberi akhiran “A” menjadi agama dengan arti
kedatangan.
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian
pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak
sesungguhnya manusia, sangatlah membutuhkan agama. Dan sangatlah dibutuhkannya
agama oleh manusia, tidak saja di masa primitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan
belum berkembang, tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan
teknologi telah sedemikian maju.
Dimensi Agama yang telah dikonsepsikan manusia adalah:
adanya kepercayaan kepada Sang Pencipta, Adanya wahyu asli, dogma teologi,
yakin tentang adanya supranatural, adanya proses evolusi.
B. Rumusan Masalah
1.
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
2.
Fungsi Agama dalam kehidupan manusia
3.
Pentingnya Agama Dalam Kehidupan Manusia
C. Maksud Dan Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Dapat memahami mengapa manusia butuh terhadap agama
- Dapat memahami fungsi agama dalam kehidupan manusia
- Dapat memahami akan pentingnya agama dalam kehidupan manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir
akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga
dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan
hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu
perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan
memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan
beragama. Sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan
akan beragama tertanam dalam dirinya. Kestabilan hidup seseorang dalam beragama
dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kestabilan yang statis. Adanya
perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang
dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang
dewasa memiliki perspektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang
dipilihnya.
Kita mungkin telah dapat merasakan bagaimana pentingnya
peranan yang telah dimainkan oleh agama dalam kehidupan manusia. Hal itu malah
mungkin menimbulkan kekecewaan pada manusia, karena betapa sering perwujudan
agama gagal. Begitu juga kita telah merasakan betapa pentingnya mutu kehidupan
beragama itu bagi seluruh tradisi manusia.
Barangkali kita juga telah mengambil sikap baru terhadap
agama lain yang bukan agama kita peluk sendiri. Bukan dalam arti bahwa kita
menyetujui semua agama tersebut. Dalam menelaah kehidupan semua agama manusia
tersebut, tidak ada hal yang mengharuskan garis batas keyakinan agama lain terlewati.
Namun barangkali kita telah dapat memandang agama-agama tersebut sebagai
keyakinan yang dianut oleh manusia yang hidup, yaitu orang-orang yang juga
mempertanyakan berbagai masalah dasar yang juga kita pertanyakan, mereka juga
mencari hidup yang lebih luhur terhadap agamanya.
2
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting
dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian
jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan
melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi
juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling
khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita. Adakah
kekuatan tertinggi lain yang mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
kita? Bagaimanakah kehidupan dimulai? Apa arti semuanya ini? Mengapa orang
menderita? Apa yang terjadi terhadap diri kita apabila kita telah mati?
Mengingat hal demikian wajarlah jika agama menjadi sangat
dibutuhkan oleh manusia, karenanya ia mampu memberikan jawaban sekaligus
inspirasi bagi terwujudnya kehidupan yang diinginkan manusia.
B.
Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama
adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi
untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama
mempunyai dimensi yang lain seperti yang akan diuraikan di bawah ini :
1. Memberi pandangan dunia kepada
satu-satu budaya manusia
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia
karena ia sentiasanya memberipenerangan kepada dunia (secara keseluruhan), dan
juga kedudukan manusia di dalam dunia.Penerangan dalam masalah ini sebenarnya
sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikitpenerangan daripada
falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwadunia adalah
ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati Allah(s.w.t). begitu
jugauntuk yang beragama lain dengan kepercayaan kepada Tuhan yg di miliki.
2. Menjawab pelbagai pertanyaan yang
tidak mampu dijawab oleh manusia
Sebagian pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia
merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri.
Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup,soal nasib dan
sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat
menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah fungsinya untuk
menjawab persoalan-persoalan ini.
3. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu
kelompok manusia
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok
manusia. Ini adalah karena sistemagama menimbulkan keseragaman bukan saja
kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku,pandangan dunia dan nilai yang
sama.
4. Memainkan fungsi peranan sosial
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan.
Dalam ajaran agama sendirisebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib
dilakukan oleh penganutnya. Maka inidikatakan agama memainkan fungsi peranan
sosial.
3
C. Pentingnya Agama Dalam Kehidupan
Manusia
Berikut ini adalah sebagian dari
bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia.
1.
Karena agama sumber moral
2.
Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
3.
Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4.
Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun
dikala duka
Peran yang paling pertama dan utama dalam hidup dan
kehidupan manusia itu tidak lain adalah agama, dengan kata lain hanya dengan
agamalah manusia hidup teratur dan terkendali juga sebagai penggerak atau
pendorong untuk semangat hidup yang lebih baik didunia ini dan untuk
kembali ketempat yang lebih kekal yaitu diakhirat kelak. Keimanan dan ketaqwaan
terhadap ajaran agam adalah merupakan kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan
manusia yang tidak ada batasnya, hal itu merupakan pengawasan interen yang ada
pada diri kita sedang pengawasan ekterennya adalah norma atau aturan. Kenapa
hal ini perlu ditegaskan ? karena dalam diri manusia terdapat motivasi
(dorongan) untuk pemuas kebutuhan dasar seperti dikatakan oleh Teori Abraham A
Maslow :
1.
Kebutuhan fisik
Misalnya
kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas. Untuk kesehatannya manusia perlu
asupan makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang, sehat menurut ilmu kesehatan
bahwa makanan yang kita makan adalah makanan yang dibuat, dan disajikan dari
bahan dan penyajian yang sehat.
Sedangkan menurut ilmu agama bahwa makanan
yang sehat itu selain yang disebutkan diatas, bahwa makanan atau minuman itu
harus baik dan halal. Dasar hukum tentang makanan yang halal sebagaimana firman
Allah yang artinya berbunyi :
“
Hai para Rasul, makanlah dari yang baik –baik” (QS AL-Muminun ayat 51)
Perintah Allah kepada rasul juga merupakan perintah kepada
umatnya bahwa makanan yang kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan yang
halal dan baik, baik disini berarti makanan tersebut bergizi yang dapat
menimbulkan kesehatan dan keadaannya tidak menjijikan. Disamping harus halal
dalam ilmu agama (islam) makanan itu harus baik artinya cara
pembuatannya/prosesnya dengan cara yang baik.
2.
Kebutuhan rasa aman
Artinya bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung sehingga
terhindar dari gangguan atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta ketenangan
hidup dan keamanan dalam dirinya.
4
3.
Kebutuhan integrasi sosial
Sebagai manusia yang normal pasti berintegrasi dengan
manusia yang lainnya baik secara lagsung maupun tidak langsung akan saling
membantu dan saling membutuhkan satu sama lain jadi artinya tidak ada manusia
satupun yang hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.
4.
Kebutuhan harga diri
Manusia dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau
kebanggaan diri atau kata lain rasa ingin dihargai dilingkungannya baik
dilingkungan keluaraga, masyarakat ataupun dilingkungan kerjanya.
5.
Kebutuhan untuk mengembangkan diri
Artinya bahwa manusia itu dalam hidupnya ada kebutuhan untuk
berapresiasi mengembangkan bakat dan hobinya sehingga menghasilkan karya yang
baik dan berguna baik untuk dirinya maupun untuk orang lain sehingga tejadi
kepuasan didalam dirinya. Kembali kepada pengawasan, diatas telah disebutkan
bahwa pengawasan interen yang ada pada diri kita itu adalah keiman dan
ketakwaan yang diajarkan oleh agama islam. Keimananpun bisa tipis dan bisa
tebal itu tergantung usaha kita bagaimana supaya selalu dekat kepada Allah
caranya dengan beribadah dan selalu mempelajari ajarannya.
Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari
lima kebutuhan tersebut dan selalu berkaitan satu sama lain.
5
D.
Hubungan Antara Manusia dengan Allah
Sifat
hubungan antara manusia dengan Allah SWT dalam ajaran Islam bersifat
timbal-balik, yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan dan Tuhan
juga melakukan hubungan dengan manusia. Tujuan hubungan manusia dengan Allah
adalah dalam rangka pengabdian atau ibadah. Dengan kata lain, tugas manusia di
dunia ini adalah beribadah
Secara
garis besar, ibadah kepada Allah itu ada dua macam, yaitu ibadah yang bentuk
dan tata caranya telah di tentukan oleh Allah swt, dan ibadah dan bentuk tata
caranya yang tidak di tentukan oleh Allah swt. Ibadah jenis pertama adalah
Mahdhoh, yaitu ibadah dalam arti ritual khusus, dan tidak bisa diubah-ubah
sejak dulu hingga sekarang, misalnya sholat, puasa, dan haji: cara melakukan
ruku’ dan sujud dan lafal-lafal apa saja yang harus dibaca dalam melakukan
sholat telah ditentukan oleh Allah SWT.3
Demikian pula cara melakukan thawaf dan sa’i dalam haji beserta lafal bacaannya
telah ditentukan oleh Allah SWT. Inti ibadah jenis ini sebenarnya adalah
permohonan ampun dan mohan pertolongan dari Allah swt.
jika inti
hubungan manusia dengan Allah adalah pengabdian atau ibadah, maka inti hubungan
Tuhan dengan manusia adalah aturan, yaitu perintah dan larangan. Manusia
diperintahkan berbuat menurut aturan yang telah ditetapkan Allah. Jika manusia
menyimpang dari aturan itu, maka ia akan tercela, baik dalam kehidupan di dunia
maupun di akhirat. Aturan itupun ada dua macam, pertama aturan yang dituangkan
dalam bentuk hukum-hukum alam (sunnatullah) dan aturan yang dituangkan dalam
kitab suci Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad saw.
Aturan
yang dituangkan dalam kitab suci Al-Quran dan hadis Nabi, misalnya tentang
perintah sholat, perintah zakat, perintah puasa, perintah haji, larangan
berzina, larangan mencuri, larangan meminum arak, larangan memakan daging babi,
dan lain-lain. Dalam hal ini, manusia diperintahkan menaati segala perintah dan
menjauhi segala larangan. Adapun aturan yang dituangkan dalam hukum alam
adalah, misalnya, api itu bersifat membakar. Oleh karena itu, jika orang mau
selamat, maka ia harus menjauhkan dirinya dari api. Sebagai contoh lain, benda
yang berat jenisnya lebih berat dari air akan tenggelam dalam air. Dengan
demikian, manusia akan celaka (tenggelam) jika masuk ke dalam air laut tanpa
pelampung, sebab berat jenisnya lebih berat dari air. Demikianlah aturan yang
dituangkan dalam kitab suci (āyah qur’āniyah) dan yang dituangkan dalam hukum
alam (āyah kawniyah). Keduanya harus dipatuhi agar orang dapat hidup selamat
dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.
6
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir
akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga
dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan
hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu
perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan
memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan
beragama.
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena Agama
:
1.
Sumber moral
2.
Merupakan petunjuk kebenaran.
3.
Merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4.
Memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala duka
Begitulah
prinsip dasar ajaran Islam mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya. Intinya
adalah pengabdian dan penyembahan kepada Allah (ibadah). Berpegang teguh pada
tali agama Allah, lebih tepatnya menyelamatkan diri dari kemunafikan. Memegang
tali agama Allah berarti kesetiaan melaksanakan semua ajaran agama dan
mendakwahkannya. Selalu meningkatkan amal saleh, mengikatkan hati kepada Allah,
serta ikhlas dalam beribadah.
B.
KRITIK DAN SARAN
Demikian Penyusunan Makalah ini,
agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi diri penulis
sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk
penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
7
DAFTAR
PUSTAKA
“Tafsir Al-Qur’an”
8
No comments:
Post a Comment